SUSUNAN PENGURUS IPHI KLEGEN

Penasehat : Lurah Kel.Klegen, H.Abu Bakar Tamim, H.Soeratman

Ketua I : Drs.H.Haryono, Ketua II : H.Mas’ud, M.Ag

Sekretaris I : H.MW Darodjat, Sekretaris II : Ny.Hj.Sri Sugiarti Haryono

Bendahara I : H.Slamet Setyo Adi, Bendahara II : Drs.H.Bambang Waluyo, MM

Bendahara III : Hj.Mamik Purnomo, S.Sos

Seksi Dakwah : Ir.H.Muh Harsan Badawi,H.Moch.Makhin,H.Syamsudin,S.Ag

Seksi Sosial : Ir.H.Purnomo Langgeng

H.Suwandi,SE, H.Issubiyantoro,SH, H.Maryanto, H.Dadang, H.Sumarmo, H.Ahmad Sayuti, Ir.H.Prasetyo, Hj.Rahayu Issubiyantoro,Hj.Siti Astutiningsih Badawi, Hj.Wahyu Mas Suyitno,Hj.Robingatun Mas’ud, S.Pd, Hj.Suparah Madiman

Kordinator Wilayah

Korwil RW I : H.Syamsudin

Korwil RW II : H.Sugiyono

Korwil RW III : H.Suprapto

Korwil RW IV : H.Agus Masyhudi

Korwil RW V : H.Sugeng Mulyono

Korwil RW VI : H.Moch Soim

Korwil RW VII : H.Rubangi

Korwil RW VIII : H.Issubiyantoro,SH

Korwil RW IX : H.Idris

Korwil RW X : H.Sutopo

MOTTO IPHI : DENGAN WADAH IPHI KITA BANGUN SILATURRAHIM, AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DAN KEPEDULIAN TERHADAP ANAK YATIM PIATU & KAUM DHUAFA


Sabtu, 16 Juli 2011

Tafsir ayat ke-7,QS-Al Fatihah

“ Ghairil-maghdhuubi ’Alaihim wa ladh-Dhaalliin “
Bukan mereka yang dimurkai atas mereka dan bukan pula mereka yang sesat

Dalam bab ini banyak sekali mengulas ayat-ayat Al Quran tentang golongan 
orang-orang yang dimurkai Allah dan golongan orang-orang yang sesat.

Salah satunya. Surah Al Maidah ayat 60: ” Katakan: Akan kuberitahukan hal yang lebih 
buruk dari pembalasannya di sisi Allah? Yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah: diantaranya yang dijadikanNya kera, babi dan penyembah berhala. Mereka itu amat buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. ”

Dalam dalam buku ini dikatakan, yang dimaksud golongan yang dimurkai oleh Allah (mahdhuubi ’Aalaihim) menurut adalah siapa saja yang berbuat keliru, 
salah dan dusta terhadap Allah dan Kitab-kitab Suci Nya.

Dan golongan sesat (Dhaalliin) adalah siapa saja yang berbuat salah 
dan keliru dengan tak sadar.

Amin”

Menurut sebagian besar ahli tafsir, surah al Fatihah adalah mengandung do’a. 
Sebab itu Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad s.a.w setiap selesai 
membacanya agar menyebut amin yang berarti perkenankanlah

Diriwayatkan oleh Imam al Bafhawy dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w 
mengatakan ”Bila Imam selesai menyebut ayat terakhir dalam surah al Fatihah, 
hendaklah kamu (ma’mum) menyebut amin*, maka sesungguhnya para Malaikat turut 
menyebut amin. Maka barangsiapa yang tepat aminnya dengan amin para Malaikat itu, 
maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang terbelakang.”
 
*) Ma’mum diperingatkan tidak mendahului Imam dalam meng amin kan bacaan 
al Fatihah dalam shalat berjamaah.

Tafsir ayat ke-6,QS-Al Fatihah

“ Shiraathal-ladzina An’amta ’Alaihim “
Yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka

Ditegaskan dalam ayat ini, yang dimaksud Allah jalan yang lurus 
adalahjalan yang ditempuh, dijalani atau digariskan oleh orang-orang
yang telah mendapat nikmat dari Allah.

Orang-orang yang mendapat nikmat yang dimaksud adalah Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, 
atau orang yang bukan Nabi dan Rasul, tetapi mempunyai kepercayaan yang sama 
dengan pendapat atau kepercayaan Nabi dan Rasul.

Firman Allah:”Dan sesungguhnya Kami sudah mengutus pada tiap-tiap ummat seorang 
Rasul (yang memerintahkan/mengajarkan): Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhi 
berhala-berhala. Tetapi di antara mereka manusia ada yang mengikuti petunjuk Allah dan adapula yang tetap atas kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi, lihatlah bagaimana kesudahannya orang-orang yang mendustakan itu.” (an Nahl:36)

Manusia yang menerima dan beriman dengan risalah yang dibawa Nabi-Nabi dan Rasul 
adalah manusia yang paling beruntung dan paling baik. Sedangkan mereka yang 
tidak percaya adalah manusia yang paling celaka.

Firman Allah:”Sesungguhnya orang-orang Kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tempatnya di neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya, mereka adalah sejahat-jahat
nya makhluk.” (al Bayyinah 6). ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan menger jakan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (al Bayyinah 7).

Dalam bab ini, diuraikan tentang perjuangan dan keistimewaan Nabi dan Rasul sebelum 
Nabi Muhammad s.a.w dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi dan 
Rasul penutup serta syariat dan ajarannya meliputi ajaran seluruh Nabi-Nabi dan Rasul. 
Kitab suci Al Quran adalah kesimpulan dari seluruh kitab-kitab suci yang diturunkan 
kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w

Firman Allah:”Tidaklah Muhammad s.a.w itu bapak seorang dari laki-laki kamu, 
tetapi ia adalah pesuruh Allah dan penutup segala Nabi.” (al Ahzab:40)

Dan pada akhir Bab ini diulas kembali, sabda Rasulullah s.a.w: ”Beruntung orang yang 
telah melihat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, 
beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku.”

Tafsir ayat ke- 5,QS-Al Fatihah

“ Ihdinash-shiraathal-mustaqiim “
Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.

Shiraathal-Mustaqiim artinya jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa 
kepada kebahagiaan dan keberuntungan, di dalam hidup di dunia dan lebih-lebih 
di dalam hidup di akhirat nanti.

Rasulullah s.a.w menasehatkan kepada ummat beliau, agar sebanyak-banyaknya 
minta pertolongan atau berdoa kepada Allah. Mintalah kepada Allah segala 
perkara dari yang besar hingga yang sekecil-kecilnya.

Diantara berjuta-juta perkara besar dan kecil yang kita butuhkan maka 
Shiraathal mustaqiim adalah yang paling penting, paling besar dan 
paling mahal harganya dalam hidup manusia di dunia ini

Allah berfirman dalam surat terakhir an Naba:”Kami memperingatkan kamu akan 
kesengsaraan yang sudah dekat waktunya, di hari manusia akan melihat 
segala kesalahan yang pernah dilakukan dan orang kafir akan mengeluh: 
Alangkah baiknya kalau aku dahulunya menjadi tanah saja.”

Sebab itu hal yang pertama kita mohon dan minta kepada Allah adalah agar 
kita ditunjuki jalan yang lurus, benar, kepercayaan dan agama yang benar.

Tafsir ayat ke 4, QS-Al Fatihah

“Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’iin”
Engkaulah yang kami sembah dan Engkaulah yang kami minta pertolongan

Diterangkan dalam buku ini bahwa Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Ayat ini terletak persis ditengah. Tiga ayat sebelumnya untuk Allah, sedangkan tiga ayat sesudahnya untuk manusia (Hamba Allah).

Iyyaka Na’budu artinya: Engkaulah yang kami sembah. Hanya untuk engkau sajalah kami beribadah. Tidak ada selain Engkau yang kami sembah, yang kami puja.

Iyyaka Nasta’iin artinya: Engkaulah yang kami mintai pertolongan. Hanya kepada Engkau sajalah kami minta bantuan, perlindungan, mohon rejeki, mohon keselamatan dll.

Ayat ini mengandung 2 persoalan pokok yaitu Ibadah dan Do’a.
Ibadah terhimpun dalam 2 hal yaitu Cinta (hubb) dan Tunduk (Khudhu). Dan cinta serta 
tunduk ditujukan hanya kepada satu zat yaitu Allah semata. Ini yang dinamakan Tauhid.
” Bila kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan mereka? 
Mereka akan menjawab: Allah” (ad Dukhan: 87)

Berdoa (Isti’anah) terhimpun dalam 2 hal yaitu: berserah diri (tsiqah) dan menggantungkan harapan (i’timad). Dan 2 hal ini tercakup dalam satu kata yaitu Tawakal. Tawakal inilah yang menjadi pengertian yang sedalam-dalamnya dari ayat ”iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”. Dijelaskan tentang hal ini dalam Al Quran surah: Hud:88, 123 dan al Mumtahanah:4 dan 8-9

Syarat-syarat beribadah dan berdoa kepada Allah s.w.t juga dijelaskan dalam buku ini, 
akan dikutip pada bagian lain.

Rabu, 13 Juli 2011

Tafsir ayat-3, QS-Al Fatihah

Maaliki Yawmiddin
(Yang memiliki Hari Pembalasan)

Dalam banyak ayat Al Quran dan Hadis, Allah dan RasulNya menegaskan bahwa
kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang amat kecil artinya, amat terbatas
waktunya. Penghidupan di dunia ini adalah ibarat setetes air, sedang penghidupan
Akhirat adalah ibarat samudra luas.

Dalam buku Samudra Al Fatihah (Bey Arifin), bab ini menjelaskan bahwa hal yang
paling menakjubkan pada manusia, bukanlah jasmani atau tubuhnya tetapi rohaninya.
Namun segala sesuatu yang gaib yang diciptakan oleh Allah hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. ”Mereka bertanya kepada engkau tentang Roh. Katakanlah:
Roh itu adalah rahasia Tuhanku. Dan tidaklah diberikan ilmu pengetahuan
kepadamu kecuali sedikit saja.” (al Isra:85)

Tetapi kita sebagai orang yang ber Iman, harus percaya bahwa ada kehidupan
sesudah mati, kehidupan kekal dan abadi roh manusia di alam barzakh dan alam akhirat.

Pesan yang disampaikan adalah:
Hindarkan dirimu dari sesal kemudian yang tak berguna.
Dijelaskan dalam Kitab suci al Quran dan Hadis Nabi Muhammad s.a.w.
Diantaranya: Surah as Sajdah 11-12 dan Surah az Zumar 58-59.

Untuk menghindarkan diri dari sesalan yang berkepanjangan, dalam surah
az Zumar 54-55 dijelaskan: Dan kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah
kepada Nya sebelum datang kepadamu azab itu, kemudian kamu tidak dapat
ditolong lagi (54). Turutlah sebaik-baiknya (agama) yang diturunkan kepadamu
dari Tuhan kamu, sebelum datang kepadamu azab dengan tiba-tiba,
sedangkan kamu tidak sadar (55).

Dalam bab ini (Buku Samudra Al Fatihah oleh Bey Arifin), Penulis juga menjelaskan
secara detail, tentang tahapan-tahapan kehidupan setelah mati disertai kajian
yang tertuang dalam Al Quran dan Hadis.

Dan dalam kesimpulan bab ini, diuraikan tentang surah Al Waqi’ah tentang kejadian
besar yaitu Kejadian Kiamat. Diterangkan pula dalam hadis, bahwa bagi siapa yang
sering membaca surah ini akan mengakibatkan ketenangan hati dan jiwa menghadapi
segala kemungkinan dalam hidup dan mati.



Jumat, 08 Juli 2011

Tafsir ayat-2,QS-Al Fatihah


ar Rahmaan ar Rahiim

Rahim atau Rahmat mempunyai arti yang sama yaitu:
pemberi Rahmat atau Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Rahmat Dunia, Rahmat Alam
Diterangkan oleh banyak surah-surah dalam Al Quran, beberapanya antara lain:
Firman Allah:”Dan kami jadikan dari tiap-tiap sesuatu yang hidup,
apakah kamu tetap tidak mau beriman?” (al Anbiya:30)
”Engkau lihat bumi itu kering tetapi apabila Kami turunkan atasnya air,
lalu ia menjadi mekar dan segar (lunak dan subur), dan dapat menumbuhkan
bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang menarik hati.” (al Haj:5).

Segala sesuatu tentang alam yang luas ini, kita akan kagum memikirkan
 kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang menciptakan dan mengaturnya.
(Dalam surah al A’raf:53, al Mu’minun:14)

Rahmat Kesehatan Jasmani dan Rohani

Selain nikmat alam semesta, rahmat Allah yang sangat bernilai adalah kesehatan
jasmani dan rohani. Sabda Rasulullah s.a.w:”Siapa yang sehat badannya, senang
hatinya (sehat rohaninya), dirumahnya ada makanan buat sehari, maka seakan-akan
 seluruh dunia ini berada dalam genggamannya.”Mintalah kepada Allah akan keyakinan
(agama yang benar) dan kesehatan, karena sesungungnya tidak ada sesuatu sesudah
keyakinan yang lebih berharga daripada kesehatan”.

Rahmat Islam dan Iman

Rahmat terbesar yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Sungguh beruntung sekali
orang yang telah menerima dan merasa memiliki Islam dan Iman itu di dadanya.
Sabda Rasulullah s.a.w: ”Beruntung orang yang telah meilhat akan Aku dan
beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat
akan Aku tetapi beriman kepada Aku.”
Dijelaskan pula dalam surah al Baqarah 132-136 dan 140, tentang hal ini.

Rahmat Akhirat

Seluruh rahmat dan nikmat yang dituangkan Allah di permukaan bumi ini adalah
sebahagian kecil dari rahmat Allah yang amat besar.”
Firman Allah:”Katakanlah (hai Muhammad): Harta benda (kesenangan) dunia ini
sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang yang taqwa, dimana mereka tidak akan
dianiaya (dirugikan) sekalipun sedikit.” (an Nisa:77)

Sabda Rasulullah s.a.w: ”Sejelek-jelek kedudukan manusia pada sisi Allah di hari
kiamat ialah seorang yang mengorbankan akhiratnya untuk dunia lainnya”.

Ar Rahmaan berarti Allah Pemegang Kunci Rahmat Dunia , Ar Rahiim berarti Allah
Pemegang Kunci Rahmat Akhirat. Menurut Hadis, Rasulullah s.a.w apabila berdoa
paling sering menyeru dengan seruan: Ya Rahmaan Ya Rahiim.

Tafsir ayat–1, QS-Al Fatihah

Alhamdulillahir Rabbil Al Amiin

Alhamdulillah
Ucapan atau kalimah yang menunjukkan rasa syukur terimakasih, kasih sayang, cinta, hormat, khidmat, lega dan bangga terhadap Allah. . Dari segala macam bentuk susunan kalimah yang berisi pujaan dan pujian yang dihadapkan manusia kepada Allah, Allah memilih satu
yang paling Allah senangi, nyaitu Alhamdulillahi Rabbil ’aalamiin.

Sabda Rasulullah s.a.w:
” Zikir paling utama ialah kalimah laa Ilaaha Illallaah, dan doa paling utama ialah
kalimah Alhamdulillaahi”
Kalimah hamdalah berarti berdoa. Syaratnya ialah agar hati setiap orang yang
menyebutnya harus ingat dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan dan mendengarkannya.

Diriwayatkan oleh Imam al Qurthuby di dalam tafsiran dan di dalam kitab Nawadirul Ushul,
dari Anas r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: ”Sekiranya dunia dan seluruh harta kekayaan 
yang berada di atasnya diserahkan ke tangan seorang dari umatku, lalu orang itu berkata: 
”Alhamdulillah”, sungguh ucapan ”Alhamdulillah” itu lebih berharga dari seluruh harta kekayaan itu.”


Rabbil’Aalamiin

Firman Allah: ”Sesungguhnya di dalam pergiliran malam dan siang, dan kapal-kapal yang berlayar di atas samudera membawa apa-apa yang berguna bagi manusia dan apa-apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, sehingga dengan air itu menjadi hiduplah bumi yang mulanya mati, lalu hidup berkeliaran di atasnya segala macam binatang, berhembusnya angin dan awan antara langit dan bumi, semua itu adalah menjadi ayat-ayat atau tanda-tanda bagi orang yang berakal (berfikir) .” (Al Baqarah:164).
Jadi seluruh kejadian dibumi ini, disamping diambil manfaatnya untuk hidup, dapat pula dijadikan bukti 
dan tanda tentang wujud kekuasaan dan kemurahan Allah, untuk pendorong agar kita selamanya 
hidup di dalam mengingat Allah, mensyukuri nikmat Allah dan mentaati segala perintah Allah.

Al’aalamiin (Alam Semesta)
Sehebat apapun ilmu pengetahuan yang telah dicapai manusia saat ini, namun
masih sedikit sekali dibandingkan dengan besar dan luasnya alam semesta raya.

Firman Allah : ”Dan tidaklah diberikan pengetahuan kepada kamu kecuali sedikit.”
(al Isra: 85).
”Katakanlah (hai Muhammad), bahwa sesungguhnya pengetahuan (yang sempurna)
hanya pada Allah, sedang aku ini hanya pemberi peringatan yang nyata.” (al Mulk:26)

Begitu sedikit pengetahuan manusia tentang alam semesta ini, lebih sedikit lagi
pengetahuan manusia tentang akhirat. Nabi Muhammad s.a.w. berkata kepada salah
seorang sahabat:”Bila engkau masukkan sebelah tanganmu ke dalam laut, lalu engkau
angkatlah tangan itu kembali, maka air yang melekat pada tangan itulah pengetahuan
dunia, dan air laut yang tertinggal di samudera ialah pengetahuan tentang akhirat”.

Bagaimana indah dan luasnya alam semesta alam raya ini, terlebih keindahan alam
di malam yang terang dan cerah. Dijelaskan dalam surat Al Quran mengenai hal ini,
seperti Al Mulk:1-5, al Waqi’ah:75-76, al Mu’min:57 dan masih banyak lagi.

Kekaguman kita terhadap kehebatan dan kebesaran alam semesta, dan kemudian
akan lebih kagum lagi terhadap kehebatan dan kebesaran Allah yang menciptakannya.
Dalam surat al Kahfi: 109: ”Sekiranya laut dijadikan tinta untuk menuliskan
kalimah-kalimah Allah, sungguh akan keringlah lautan sebelum habis 
 kalimah-kalimah Allah, sekalipun ditambah sebanyak itu lagi.”